Sudah sekitar
3 bulan aku di sini tapi baru kali ini aku menghabiskan waktu menunggu kuliah
selanjutnya di tempat ini. Tidak ada orang berteriak, bercerita terlalu keras,
tidak ada suara music, hanya suara-suara kecil yang tidak begitu berarti. Suara
gesekan sepatu dengan lantai, buku yang dibuka, beep sensor, suara ketikan, dan
beberapa bisikan yang jarang. Sayup-sayup kudengar music lembut yang di
dalamnya hanya ada instrument terompet dan dengungan dari mesin kecil tak jauh
dari tempatku. Suasana lembut seperti ini membuat kantukku yang dari pagi tadi
kutahan muncul lagi. Tapi kukuatkan untuk tidak memejamkan mataku terlalu lama.
Sudah beberapa
kali orang di sekitarku berganti, tapi aku tetap di sini sibuk browsing,
membaca, mengetik atau kadang lupa hanya melamun menerbangkan pikiranku ke
dunia antah berantah. Kakakku sudah pergi menuju kelasnya. Entah kenapa setelah
sendirian perutku tiba-tiba sakit, tapi tidak kuikuti saran kakakku untuk
menitipkan barang-barangku di loket peminjaman dan ke kamar mandi sebentar. Aku bersikeras
duduk bersandar di tempat ini.
Ah, tiba-tiba keadaan hening yang menenangkan
hilang dan berganti suara-suara bising yang menggangguku. Kuintip, jarang ada
orang di sini tapi suara beep sensor semakin sering dan tidak jauh dari
tempatku terdengar jelas suara printer bising. Kantukku tidak hilang tapi
bertambah rasa emosi yang datang. Ditambah, kenapa ada ibu-ibu yang tiba-tiba
ngerumpi di sana? Ah semakin sebal saja.
Di sudut sini hanya ada dua meja,
dan kebetulan sekarang hanya ada aku dan satu perempuan di depan sana yang
hanya membolak-balik buku di depannya. Mungkin dia bernasib sama denganku,
menunggu waktu yang sangat lama tapi tidak bisa pulang. Meja yang di pakai
perempuan itu tidak begitu besar, hanya panjang dan memang dikhususkan untuk
pembaca. Sedangkan meja yang aku pakai sekarang ini berbentuk segi 6 yang
kira-kira lebarnya satu meter. Hanya aku tempati sendiri, kelihatan egois
memang dengan begitu banyak barang yang kubawa ketempat ini, tapi memang di
sudut sini jarang ada yang menempati. Padahal di sini nyaman dan cukup menyenangkan.
Yah, hitung-hitung untuk menghabiskan waktu.
Kutoleh buku yang masih terbuka di
halaman terakhir kubaca di sebelah kananku. Pesan dari Sambu karya Tasmi P.S.
yang sudah 4 hari lalu kuincar untuk kubaca. Sayang sekali tidak boleh dipinjam
karena buku ini termasuk dalam daftar Taman Baca yang berada di perpustakaan
kampusku. Masih sampai halaman 7, tapi sudah menarik saja kata-kata yang
disuguhkan. Aku masih belum dapat menebak cerita seperti apa yang akan
kunikmati nantinya, tapi aku sudah tertarik ketika melihat sampul hijaunya
dengan embel-embel Based on True Story.
Pasti menarik!
Kututup buku itu tapi belum berniat
untuk mengembalikan ke tempatnya. Mungkin saja aku masih punya beberapa jam
untuk meneruskan membacanya, setelah rasa malasku hilang. Ya ampun! Terlihat sampul
buku dengan judul Pengantar Antropologi II karya Koentjaraningrat yang sudah
sejak tadi kupinjam dengan seri I-nya. Sudah sempat aku baca, tapi mendadak
rasa kantuk yang akut dan rasa takut campur kesal muncul.
Mulai minggu ini memang dimulai UTS,
tanggal resminya 05 November tetapi beberapa dosen memajukan UTS-nya, sehingga
mahasiswa yang seperti aku ini menjadi kelabakan. Meminjam buku diniatkan untuk
belajar tapi sampai sekarang hanya aku letakkan di sebelahku. Besok pagi aku
akan menjalankan UTS Antropologi. Aku tidak begitu paham akan mata kuliah ini,
tapi ketika dosen bertanya bagian mananya yang aku tidak paham aku pasti akan
semakin bingung. Jika aku menjawab aku tidak paham sama sekali, dikira bodoh aku
nantinya.
Beberapa temanku juga sudah menyicil
belajar, katanya sih. Entah sudah seberapa jauh mereka memahaminya, tapi aku
harap aku bisa belajar dan mengerjakan ujian dengan lancar dan berjawaban
benar. Aku benar-benar ingin mendapatkan ilmu dan IP yang tinggi.
Ah, baiklah. Aku akan mencoba untuk
membacanya, sekali lagi di sini. Atau jika sempat ketika nanti di perjalanan
pulang. Atau kalau tidak malas setelah aku sampai rumah sekitar jam 8 malam
nanti.
read more..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar