Iseng aja sih mau
cerita soal hari ini. Sebenernya nggak begitu spesial sih,
kelihatannya. Tapi aku seneng banget, seperti sesuatu yang sudah lama tidak aku
jalani. Pagi ini aku kuliah ahad di masjid kampusku, sendirian. Aku sedang
marahan dengan Kakakku sejak beberapa hari lalu jadi kami tidak pergi bersama.
Sekitar pukul 5.45 aku berangkat dari rumah dan sampai di tempat satu jam
kemudian. Sebelumnya aku sudah membuat janji dengan temanku untuk meng-copy
foto jadi jam 8, saat ceramah sudah selesai dan aku mengumpulkan hasil resume
setelah mencoba menerobos lautan manusia, aku langsung ke kost-nya. Sekitar
setengah jam aku di sana mengobrol sedikit sambil mencoba-coba kameranya.
Setelah itu aku mengirim SMS ke temanku yang lain untuk berjanjian ke
Perpustakaan Umum. Pagi tadi aku juga sudah berjanji dengannya untuk ke PU
untuk mendaftar menjadi anggota. Sudah lama sekali aku ingin mendaftar di sana
tapi tidak pernah kesampaian. Setelah mem-fotocopy beberapa arsip yang
dibutuhkan untuk membuat Kartu Anggota aku langsung berangkat ke terminal untuk
naik angkot ke PU. Karena ada car free day setiap hari minggu pagi di daerah
PU, angkot yang biasanya melewati depan PU harus berputar melewati belakang PU.
Dari pada jalan yang harus aku tempuh semakin jauh aku turun di daerah
perbatasan car free day. Cuaca pagi itu sangat cerah, matahari bersinar
menyinari seluruh kegiatan di sana termasuk persiapan natal di dekat gereja
besar. Entah karena sudah pukul 9 lebih atau apa, tapi car free day kali ini
sepi sekali. Hanya ada beberapa komunitas yang berkegiatan, kecuali di dekat
pasar minggu dan panggung car free day. Tetap banyak orang, yang membuatku
tidak nyaman karena selalu merasa diperhatikan. Aku menunggu sekitar 15 menit
di depan PU dan temanku datang dari berkeliling pasar pagi. Setelah sekitar
setengah jam –sudah ditambah berdandan untuk pemotretan Kartu Anggota– akhirnya
Kartu Anggotaku jadi. Tanpa menunggu lagi kami langsung berburu buku untuk di
pinjam. Tidak terlalu sulit karena proses peminjaman dan pengembalian hampir
sama dengan perpustakaan yang ada di kampusku. Satu jam aku berputar-putar
memilih-milih buku, dari buku materi kuliah sampai resep buku, hanya satu novel
yang menarik perhatianku. Ada satu novel lama yang ketika aku SMP kelas 1
Kakakku meminjamkan novel dari perpustakaan sekolahnya untukku. Cowok Malaikat,
judulnya. Ciptaan Irene, tidak tahu lengkapnya. Novel itu yang selama ini aku
cari-cari di toko buku atau perpustakaan peminjaman buku tapi tidak pernah
ketemu. Mungkin karena waktu itu aku masih SMP jadi cerita yang menurut orang
lain biasa menjadi sangat luar biasa bagiku. Mungkin novel itu lah yang menjadi
inspirasiku untuk menulis, khususnya yang belum pernah aku alami. Tetap saja
aku hanya meminjam satu novel dan segera pulang karena perutku keroncongan
setengah mati dan aku harus menghemat untuk membayar gathering yang akan
datang. Sesampainya di rumah aku langsung makan dengan porsi setan dan
berleyeh-leyeh kelelahan. Ternyata, pembayaran gathering yang seharusnya
transfer melalui bank bisa dilakukan face to face tapi hanya untuk hari ini
pukul 1 hingga pukul 4 sore. Seketika aku melihat jam dan saat itu pukul
setengah satu. Aku mengirim pesan ke temanku yang juga akan membayar gathering
itu dan janjian di tempat menunggu angkot seperti biasa. Satu jam kami lalui
dengan mengobrol setelah lamaaa sekali tidak bertemu. Setelah sampai tempat
pertemuan kami membayar dan langsung keluar dari tempat itu. Di tempat makanan
siap saji itu minuman yang termurah pun mahal bagiku, sedangkan saat itu aku
haus kekeringan dan lagi-lagi harus menghemat. Temanku menyarankan untuk pergi
ke mall dekat situ dan mencari minuman murah karena di daerah sana tidak ada
toko kecil yang menjual air mineral yang murah meriah. Terpaksa aku berjalan
gelimpungan menuju surga dingin di ujung jalan. Cessss! Sejuknya AC membuatku
senang. Tuuuuttt tuuuutttt.. ah, suara itu! Klakson kereta mainan di lantai 4
yang selalu aku dengar setiap kali kudengar saat aku di sana. Kami membeli
segelas minuman dan berkeliling tempat baju, iseng. Karena lelah sekali kami
memutuskan pulang. Sejuknya hujan menghapuskan sedikit kelelahanku. Sudah lama
aku tidak berjalan-jalan santai seperti hari ini.read more..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar